Judul : Menembus KORAN, Berani Menulis
Artikel
(MENEMBUS KORAN EDISI II)
Penulis : Bramma Aji Putra
Penerbit : Easymedia, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Mei 2012
Tebal : x + 143 halaman
Harga : Rp. 25.000,-
Menulis
bagi sebagian orang mungkin sebuah aktivitas biasa. Atau mungkin sudah menjadi
bagian dari hidupnya. Namun, bagaimana menulis menjadi sarana penuangan ide
untuk dapat dinikmati oleh orang banyak? Tentu ide tersebut harus menembus
media yang memang terbuka untuk khalayak ramai. Sayangnya untuk ke arah sana
tidak segampang menulis surat untuk pacar. Tapi membutuhkan tips dan trik
menembusnya.
Kenyataan
inilah yang ada di masyarakat, baik dari kalangan awam maupun terdidik. Tidak
banyak yang mengetahui tips dan trik untuk menembus koran. Pelbagai alasan
dilontarkan, sehingga tulisan tidak tandas di tangan para redaktur. Yang lebih
dahsyat lagi, tidak semua dosen, guru atau pun praktisi pendidikan mampu
menuangkan ide di kepalanya dalam bentuk tulisan. Apalagi untuk menembus
kokohnya benteng sebuah surat kabar.
Seseorang
yang kaya akan ide akan merasa puas hanya dengan idenya diketahui banyak orang.
Sebenarnya alasan kecil ini sudah cukup menjadi pemicu agar seorang produktif
menuangkan gagasan briliannya ke sebuah koran. Baik lokal syukur-syukur mampu
merangsak ke media nasional. Adalah Bramma Aji Putra, seorang anak muda
kreatif, membeberkan bagaimana “Menembus KORAN, Berani Menulis Artikel”. Di
usianya yang baru menginjak 27 tahun mampu menorehkan penanya di beberapa surat
kabar.
Bukunya
yang kedua ini menjadi jurus pamungkas yang patut diterapkan bagi Anda dan
saya. Banyak komentar positif yang dilontarkan oleh pembaca buku pertama (MENEMBUS
KORAN EDISI I) yang berjudul “Menembus
Koran, Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual”. Penyajian antar bab diawali
dengan lead motivasi dari tokoh-tokoh
kenamaan di bidang kepenulisan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tidak
ayal, tulisannya mampu menggetarkan dada pembaca dan selalu ingin menggerakkan
tangan untuk segera menulis.
Disajikan
sebuah motivasi menulis. Dikatakan bahwa menulis ibarat merangkai beberapa
potong kain perca. Mudah, dan hasilnya gemilang. Ide-idenya banyak yang diawali
dari pengumpulan artikel-artikel koran dan buku-buku kemudian dituangkan dalam
tulisan. Akhirnya sebuah karya terpampang di koran. Tidak terbatas, meski
kegiatan di pulau Jawa, namun artikel sanggup menembus pulau lain. Surat kabar
lokal di daerah lain, itulah tepatnya. Herannya, padahal penulis tidak pernah
melihat medianya. Itulah yang dipraktikkan oleh Bramma Aji Putra.
Salah
satu lead yang saya sukai adalah,
“Menulis, Satu-satunya Cara Agar Tetap Waras”. Lead ini mampu menghipnotis saya secara pribadi. Sangat layak buku
ini menjadi koleksi Anda. Apalagi Anda adalah seorang pendidik, khususnya
seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saya kira buku ini menjadi wajib
untuk dimiliki.
Tak
ada gading yang tak retak. Istilah untuk ketidaksempurnaan sebuah karya. Buku
ini juga masih ada yang kurang. Selalu saja diajarkan mudahnya menembus koran,
sayang sekali tidak ada trik bagaimana agar artikel tidak ditolak. Baik dari
segi pengiriman maupun tata tulisnya. Jika perlu tiap bab dalam buku ini juga
ditambahkan karikatur yang cukup mewakili isi tulisan.₪