Jumat, 01 Mei 2015

Semar "Ngelabrak" Pengedar Narkoba

0 komentar
1430487037251872792

p4k; Sikap pro kontra dalam sebuah kasus adalah hal biasa, yang luar biasa adalah ketika ada anak bangsa yang justru dengan dalih ‘prikemanusiaan’ ikut-ikutan membela para pengedar narkoba. Apapun bahasa mereka, tetap saja MEMBELA. Anak kecil pun faham akan bahaya barang haram yang satu ini, lantas ke mana akal sehat orang-orang yang katanya berpendidikan dan berjiwa ‘ingin ngayomi’?

Keputusan memberikan hukuman mati adalah perkara yang sangat tepat di tengah ancaman kehancuran generasi penerus pembangunan bangsa ini. Tidak hanya efek jera, tapi lebih kepada sikap melindungi bangsa dan negara dari penjajahan yang sejatinya belum bisa dikatakan telah merdeka.

Adalah sikap yang salah, disaat hukum ditegakkan justru ingin menggembosinya. TKI yang dinyatakan salah, di negara tempat dia bekerja sering mendapat hukuman mati. Padahal akibat dari perbuatannya, mungkin saja hanya mengancam satu nyawa. Sementara untuk pelaku pengedar narkoba, berapa nyawa yang terancam? Hukuman yang layak adalah, HUKUMAN MATI kemudian DIHIDUPKAN dan diberikan HUKUMAN MATI. Terus hingga sepadan dengan jumlah korban yang telah ‘dibunuh’ baik jiwa maupun raganya.

Kearifan sosok Semar tidak hanya harus dilakonkan dalam cerita pedalangan. Semar yang sejatinya adalah anak penguasa khayangan harus turun ke bumi untuk menjadi pamong bagi kebenaran. Begitulah di akhir setiap cerita wayang, Semar menjadi penasihat dalam pengambilan keputusan yang sangat penting. Bahkan sesekali harus terjun perang melawan keangkaramurkaan.

Begitulah akhir dari setiap “GORO-GORO”, keputusan penting harus ditegakkan. Keputusan membabat peredaran narkoba dengan hukuman mati adalah hal yang layak. Haram orang luar untuk menginterfensi, atau bahkan menggagalkan hukuman mati. Apalagi orang yang tinggal di dalam negeri ini ikut-ikutan latah untuk membela para pengedar narkoba. Mungkin mereka tidak sadar, bahwasannya negeri ini sedang menjadi target penjajahan selama-lamanya oleh bangsa asing. Negeri ini menjadi lokasi magang untuk kemudian mentargetkan NARKOBA UNTUK DUNIA.

Katakan kepada mereka, 
“JANGAN DATANG KE INDONESIA BAWA NARKOBA 
JIKA MASIH TAKUT MATI..!!” 
*eddynuno.

diterbitkan juga di Kompasiana
Continue reading →

Labels