Kamis, 22 Desember 2011

DUDUNG; Dari Es Puter Hingga Layanan Pesta

0 komentar
Berikut ini adalah kisah seorang guru SMA dari Sukabumi. Dia dengan semangat menceritakan bagaimana dia dapat menjadikan dua sisi pekerjaan secara profesional. Simaklah kisah lengkapnya:

Dunia guru  adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupanku sebagai warga masyarakat, dalam tulisan ini saya memiliki keinginan untuk berbagi cerita tentang ‘sisi lain’ kegiatan saya sebagai seorang guru di tengah pengabdian sebagai pelayan masyarakat yang bergerak dalam dunia pendidikan. Semoga kisah saya ini ada manfaatnya, terutama bagi rekan-rekan seperjuangan seluruh guru di Indonesia. Tidaklah dilarang seorang guru untuk memiliki usaha atau profesi lain disamping sebagai guru selama tugasnya sebagai pendidik tidak ‘dirugikan’.

Nilai tambah yang berharga ketika wawasan keguruan dipadu dengan wawasan lain yang memiliki kekhasan tersendiri, yakni duni wirausaha. Berwirausaha dan menjadi guru dapat saling mendukung seandainya didalami dan dikelola secara profesional apapun jenis usahanya. Sosok guru yang memiliki kemampuan entrepreuneur menurut saya memiliki nilai plus , karena pengalamannya ini dapat menginspirasi peserta didik dalam kelas seandainya mereka bertanya dan ada kaitannya dengan wirausaha.

Saya sendiri memiliki jenis usaha sederhana yang berkaitan dengan layanan jasa pesta yakni es krim puter dan es carving. Usaha ini sudah saya rintis sejak tahun 2000 dengan modal awal Rp. 10 jutaan. Syukur pada Tuhan usaha ini sampai hari ini masih berjalan dan terus berkembang, saya berpikir pesta (seperti pernikahan, khitanan dan syukuran yang lainnya) takkan pernah berakhir akan selalu ada.

Konsumen saya adalah mereka yang akan melaksanakan pesta atau hajatan, lebih beruntung lagi setiap kegiatan pesta waktunya sebagian besar adalah pada hari Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu dan Minggu tidaklah mengganggu pekerjaan saya sebagai guru, kalau hari Minggu saya dapat langsung memantau karyawan saya bekerja dan hari Sabtu saya hanya mengarahkan saja, saya masih bisa bekerja sebagai guru.

Anak sekolah yang mau belajar bekerja –yang saya ajar di SMA N1 Kota Sukabumi dimana tempat saya mengajar– dapat belajar mencari uang sendiri melalui usaha saya ini. Selain teori dan motivasi tentang  kewirausahaan, saya dapat mengajarkan bagaimanan bekerja, melayani orang lain dan mencari uang di tempat pesta.

Nama usaha yang saya miliki adalah CENDANA WEDDING PARTY dengan alamat Villa Taman Edelweiss No. 37 C Sukabumi Tlp. (0266) 6250468. Banyak hal yang saya dapatkan, kepuasan bathin, pendapatan bertambah, punya karyawan, banyak relasi catering, punya warisan usaha untuk anak-anak saya kemudian. Tidak sedikit rekan seprofesi yang menggunakan produk saya ini, mereka merasa terbantu ketika ada acara pesta keluarga, sebagai bonus saya bersedia secara gratis menjadi  konsultan pesta bila mereka memakai produk saya.
Usaha ini memberikan semangat dan kepercayaan diri yang luar biasa  bagi saya, mengabdi pada dunia pendidikan sebagai guru, berwirausaha untuk keluarga dan membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga dekat. Bila saya pensiun nanti usaha saya ini akan setia menemani dan terus berinovasi melayani konsumen sebagai tambang rezeki.

Bagi guru-guru diseluruh Indonesia mari menjadi guru yang profesional mengabdi mencerdaskan bangsa dan ciptakan lapangan pekerjaan untuk bangsa, awali dan mulai hari ini. Pendidikan karakter dan kompetensi entrepreuneur yang akan dimasukan pada kurikulum dunia pendidikan akan menjadi mudah bagi guru yang mengabdi secara profesional plus memiliki jiwa kewirausahan.

Sebagai spirit kepada rekan seperjuangan usaha saya ini tidak mengganggu pekerjaan saya sebagai guru, saya mengajar seperti biasa, saya ketua MGMP Sejarah Kota Sukabumi, saya melanjutkan kuliah di Pasca Sarjana, saya memiliki dua piala dan piagam tingkat nasional bidang keguruan, saya dapat juara 1 Provinsi bidang seni, juara 1 Kota bidang seni. Dengan segala kekurangan dan keterbatasan mari kita untuk ‘ngotot’  melangkah lebih baik memberikan kebermanfaatan bagi semua dimanapun kita berada.
sumber :

Leave a Reply

Labels