Rabu, 18 Januari 2012

Kemarin Kalian Masih Bayi

0 komentar
p4k -- Mungkin di antara kita, sampeyan dan saya, pernah diaggap masih kecil oleh ortu kita. Bener gak...? Ortu kita sering, tanpa sadar, memperlakukan kita seperti kita masih balita. Mungkin bahasanya yang tepat adalah 'cerewet'. Kita merasa kurang sreg, di saat masih remaja tapi diperlakukan seperti anak-anak.


Perlu sampeyan ketahui, saya juga merasakan hal yang sama. Tapi, rasa itu baru saya pahami setelah saya menimang anak untuk pertama kalinya, kedua kalinya dan kesekian kalinya.

Ketika anak 'takkudang', saya berpikir, seperti ini dulu Bapak kepada saya. (terkenang)...Saat melihat permaisuri menyuapi anak-anak, saya berpikir, beginilah dulu Ibu terhadapku. Saat saya 'cerewet' sama anak, saya berpikir, begini ortu dulu.

Rasa itu baru ada. Kenapa? Kenapa ortu kita cerewet? Karena mereka melihat kita dari detik ke detik, seperti tidak ada perubahan. Kita dimandikan, kita disuapi, kita ajak main, kita digantikan popok, mereka memperhatikan. Bahkan dalam lelapnya tidur kita, mereka menatap kita. Tanpa kita sadar.

Saya melihat anak-anak tidak banyak mengalami perubahan. Mereka seperti baru kemarin dilahirkan. Mereka masih seperti bayi. Mereka akan seperti anak-anak bagi kita sepanjang masa.

Coba perhatikan anak-anak saat mereka tidur...! Mereka bertambah panjang. Dipan sudah mulai tidak muat lagi. Sempit. Mereka sudah mulai tumbuh-kembang.

"Kemarin kalian masih bayi..." Batin saya mengakui ketidaksadaran selama ini. Mereka sudah anak-anak. Sebentar lagi mereka remaja. Setelahnya mereka akan dewasa. Mereka pun akan merasakan seperti yang kita rasakan. Moga-moga tercapai wahai anak-anakku...

Leave a Reply

Labels