Perjuangan itu tiada henti
Sedari aku kau kandung
Sampai aku dewasa
Kelahiranku kau sambut senyum
Meski sakit dan perih menyayat
Nyawamu kau pertaruhkan
Demi aku, titipan TUHAN
Kau relakan darahmu
demi hidupku
Kau lewatkan malammu
demi nyenyakku
Kau tahan laparmu
demi kenyangku
Kau abaikan sakitmu
demi sehatku
Kau tumpahkan air matamu
demi sayangmu
Kehangatanmu menyelimutiku
Meski najis terpercik
Kau tetap senyum
'Oh... anakku...' kau sapa aku
Ibu, kini aku jauh darimu
Masih selalu kuingat
Belaian kasih sayangmu
Ibu, semua itu masih kurindu
Tak terasa aku telah dewasa
Tapi 41 tahun adalah usia senja
Belum lagi aku membalasmu
Ibu, dengan apa aku membalasmu
Ibu, ampunkan kesalahan nanda
Terimalah bakti nanda
TUHAN, berikan yang terbaik untuknya
Melebihi dari apa yang telah diberikan
Teruntuk Ibu, Zaitun
Jakarta, 22 September 2002
Jam 22:31